Wednesday, May 13, 2009

CATATAN HARIAN OPERATOR KARUNG

JILID KETIGA : THE SHOW MUST GO ON

Gw kerja di warnet yang menggunakan jam kerja di shift. Shift pertama jam kerjanya daro jam 10 malam sampe jam 6 pagi, shift kedua dari jam 6 pagi sampe jam 2 siang, kemudian shift ketiga dari jam 2 siang sampe jam 10 malam, itu berlaku disemua cabang. Dan dibeberapa cabang yang terdiri dari 2 lantai, lantai 2 nya ditetapkan jam operasional dari jam 10 pagi sampe jam 6 sore. Sampe sekarang sudah ada sekitar 12 cabang, katanya she mau nambah cabang lagi, cuman entahlah belum ada kabar baru. Beruntunglah buat gw bisa nambah list teman di ym, dan nambah teman buat di ajak chatting klo yang sudah ada lagi sibuk.
Kali ini gw jaga di lantai 1 tepatnya shift 3, berarti jam kerja gw dari jam 2 siang sampe jam 10 malam. WHAT!!!! Jam 10 malam, lama amaat. Maaf kelebihan, hanya terkesan lama aja, padahal dari jam sama aja, kurang lebih 8 jam juga. Cuman memang beberapa temen operator juga mengeluhkan jam kalo mereka kebetulan jaga shift 3, kerasa lama ketimbang shift2 yang lain. gw lihat jam yang ada di desktop ternyata sudah jam 5 sore, kalau mau dihitung-hitung berarti sekitar 5 jam kedepan lagi gw jaga. Seketika gw tarik nafas, setelah mengetahui berapa lama lagi gw jaga. Beberapa temen operator yang sejak tadi gw ajak chatting malah berandai-andai waktu bisa diputar cepat sampe jam 10 malam, dan kita selesai jaga kemudian pulang, namun tetap saja itu hal yang sungguh sangat tidak mungkin.

Hari ini nampak tidak terlalu ramai, user yang bergantian tidak sampai memenuhi meja billing dimana gw berada sekarang. Padahal kalau suasana ramai, meja billing ini sudah seperti meja launching novel terbaru dari pengarang terkenal dan dikerubuni pembaca yang hendak meminta tanda tangan sang novelis. Beberapa kali gw sempat dibuat ribet dengan kondisi seperti itu, saking ribetnya ,kemeja atau kaos yang gw kenakan tidak akan pernah luput dari kebasahan keringat. Akibatnya gw jadi mati gaya, udah kagak bisa tuh yang namanya tebar pesona, malah menatap muka userpun gw kagak berani, bukan menarik simpati malah yang ada nurunin harga diri. Sebentar ada user yang manggil gw tampaknya dia meminta bantuan gw……
Selesai!, dia hanya kesulitan buat kirim email pake layanan attach file. Seperti halnya lantai 2, komputer client lantai 1 ditata berhadapan dan memenuhi kedua sisi kanan dan kiri, di dekat dengan pintu masuk meja billing bersanding dengan meja komputer support yang digunakan untuk melayani user yang melakukan transaksi dan user yang akan scan juga printr, tidak lupa user yang mau pake jasa bluetooth juga dilayani di komputer support.
Kadang kalau tidak terlalu menghiraukan jarum jam berjalan semua terasa lebih cepat, namun kalau jarum jam dengan sepenuh hati diperhatikan, akan terasa begitu lama waktu berjalan. Gw coba ah musuhan dulu sama jarum jam, maafkan aku jarum jam, bukan aku tak saying, hanya aku ingin segera pulang sekuat mungkin gw berusaha buat tidak menghiraukan atau bahkan melirik jam, namun sial, susah banget mata gw, gw sekap untuk tidak melirik ke arah jam, yang gw rasakan karena pengaruh sepi dan tidak terlalu menyita aktifitas gw hari, jadinya gw malah menyusup dalam kebisanan dan lagi-lagi mata gw tergoda kilauan jarum jam yang terus menyorot mata. Setiap sore memang biasanya tampak lenggang akan kedatangan user yang main, entah karena berbenturan dengan waktu maghrib, atau karena memang ada keperluan yang lain, atau lebih karena suasana yang tidak memungkinkan, entahlah!. Yang pasti sekarang itu sepi user yang main hanya 5 orang dan aktifitas gw tidak banyak hanya buka-buka email, terkadang web jejaring sosial, yang diselingi dengan chatting bareng temen-temen, selebihnya melayani pembayaran, serta oh iya juga kadang memenuhi panggilan user yang meminta bantuan, seperti yang sekarang ini gw lakukan, tapi….kalau gw sekarang ini sedang membantu user yang menemui kesulitan, lantas siapa yang ngetik kata-kata ini? Ha ha ha, tenang-tenang tidak ada yang perlu ditakutkan, gw ketik setelah gw beres melayani mereka tentunya.
Kalau situasi sepi dan kagak banyak aktifitas kayak gini, biasanya kantuk melanda. gw usir duluan kantuk yang mulai melanda dengan beres komputer client yang sudah berantakan dan dipenuhi beberapa sampah makanan yang ditinggalkan user dimeja komputer yang sudah mereka pakai. Dari mulai meja komputer yang letaknya terdekat dengan meja billing perlahan gw bereskan kursi meja dan mengambil beberapa sampah yang terlihat berserakan, sambil melintasi meja komputer yang masih ada client nya, sedikit kulirikan mata kearah mereka, supaya tidak terkesan mengawasi makanya gw kagak berani melihat atau menoleh langsung ke meja mereka, hanya cukup dengan lirikan maja, aizz zedaapp, dah kayak lagu Mr.Rafiq aja..lirikan matau menarik hati . sebentar-sebentar kayaknya ada yang mengusik keingintahuan gw nih setelah gw melirik salah satu meja user yang letaknya tidak jauh dari meja billing, aneh setiap gw lewat pasti ada gerakan, sudah 2 kali gw melintasi meja tersebut dan 2 kali juga gerakan-gerakan mencurigakan yang tertangkap lirikan mata gw. Gw coba lagi melewati meja tersebut untuk yang ketiga kalinya buat memastikan masih dengan gerakan yang mencurigakan atau tidak. Perlahan tapi pasti gw berjalan mendekati meja tersebut, supaya tidak terkesan kecurigaan, gw langkahkan kaki senormal mungkin, tanpa perlu mengendap-endap. Tinggal 3 langkah lagi menuju meja komputer tersebut, kok jadi malah gw yang deg-degan ya, gw tarik nafas dolo, sudah mulai gw arahkan mata untuk melirik namun kali ini gw persiapkan dengan matang supaya momen penyergapan pas dan sasaran bisa terlihat dengan jelas.
Langkah kaki kini sudah berada di depan meja tersebut, dan eits, benar saja user tersebut melakukan gerakan tadi seolah ada yang dia tutupi dan terkesan panik. Gw berlaga tidak tahu dan melangkahkan kaki menuju meja komputer selanjutnya, dan berusaha menutupi kecurigaan akan pengintaian yang gw lakukan. 2 langkah sudah kaki melangkah melalui meja komputer tersebut. Rasa penasaran gw makin menjadi dan langsung saja gw ambil langkah cepat mundur menuju meja komputer tadi, eits, tapi ga ada gerakan gw maju lagi, dan tidak lama mundur lagi, tidak ada gerakan lagi, kemudian gw langkahkan lagi kaki menuju meja berikut namun agak jauh dari semula kemudian selang beberapa langkah gw mantapkan untuk mundur lagi dan menyergap langsung menuju meja komputer tersebut dan eits oo kamu ketahuan. He he aksi penyergapan itu hanya ada di benak gw saja dan nyatanya tidak terrealisasi. Setelah gw lalui meja komputer tadi dan untuk ketiga kalinya masih ada gerakan, akhirnya gw lanjutkan langkah menuju meja client selanjutnya sampai ujung, setelah gw pastikan semua meja client yang kosong rapi, gw langsung menuju meja billing.
Setelah duduk dimeja billing rasa penasaran gw makin menjadi dan langsung saja rasaitu gw coba pecahkan dengan mengintip apa yang tengah dilakukan oleh client tadi, client tadi main di komputer no 3 dan letaknya memang sedikit tersembunyi dan tidak terlalu terlihat oleh operator meskipun letaknya cukup dekat dengan billing, dan posisi lampu ruangan cukup dekat dengan meja tersebut namun nyatanya masih terhalang oleh tirai yang berhasil menyembunyikan bentuk jasad yang tengah bermain dimeja client tersebut.
Akhirnya gw beranikan diri buat mengintip aktifitas client no 3, dan setelah layanan pengintipan terbuka, kontan gw langsung kaget ketika mendapati user tersebut lagi “show” dengan menggunakan web camera yang disediakan dengan system disewakan. Yang nambah membuat terkejut, aksi show yang dilakukan oleh client tersebut tergolong berani, bahkan gw menilainya sangat berani, karena tebak apa yang ditunjukkan nya, yakni alat vital dari client tersebut. Kenapa gw bilang sangat berani karena dilakukan di tempat umum, dan tingkat keamanan dan ketertutupan meja clientnya tidak terlalu tertutup sebetulnya, dengan meja client yang bagian bawahnya terbuka lebar sehingga dapat terlihat secara langsung dari depan. Setersembunyinya meja client di tempat gw masih tetap tampak terbuka, maka dari itu berani banget client tersebut melakukan show dengan mempertontonkan alat vitalnya dengan web camera dengan lawan chatting nya.
Setelah gw perhatikan juga lawan chatting nya, tidak heran mengapa client tersebut berani mempertontonkan alat vitalnya tersebut, karena lawan chatnya juga mempertontonkan hal yang serupa. Ahh makin aneh-aneh aja ni client. Tapi memperhatikan aktifitas mereka ada keasikannya juga ditengah sepi yang melanda gw kini. Dan kantukpun nampaknya tidak berani lagi datang setelah gw dapati tontonan seperti itu. Saaking asiknya ngintip orang yang lagi show, temen-temen yang ngajak gw chat tidak gw jawab, sampai mereka negur beberapa kali sampe ngebuzz. Dan hampir saja ada beberap client yang memergoki gw tengah nonton yang kagak bener meskipun mereka nampaknya tidak mengerti kalau yang gw tonton bukan film melainkan kejadian nyata dan live saat itu juga, di tempat ini juga. Tapi utnunglah gw tidak sampai menunjukkan yang gw tonton, dan mereka juga tidak sampai menangkap basah gw. Bisa kacau kalau sampai ketahuan, fiuuuuhhh.
Beberapa saat pandangan gw masih terpaku di aksi pengintaian ke user di komputer no 3, mengamati apa yang dia lakukan, juga lawan bicaranya di chating. Semakin lama di perhatikan pembicaraan dan aksi yang dilakukan kedua belah pihak makin menjadi, sesekali gw arahkan pandangan gw langsung menuju sasaran, meskipun tidak terlalu jelas terlihat, namun cukup mengusik penasaran gw. Tidak banyak gerak yang dilakukan oleh user tersebut, hanya sesekali merapihkan atau menutup aksi yang dia tunjukkan dengan tas nya pada saat ada orang yang lalu lalang di depan komputer yang dia pergunakan. Pandangan gw juga diarahkan menuju komputer-komputer lain yang berada dekat dengan komputer no 3 itu, dan tidak gw dapatkan pemandangan aneh dari mereka sebagai bentuk kecurigaan atas komputer no 3, sebagian besar terpaku pada monitor dihadapan nya, tanpa memperdulikan apa yang tengah terjadi di sekitar mereka.
Fikiran konyol gw mulai menerawang, berimajinasi bagaimana kalau user tersebut di tegur secara langsung, sudah terbayang saja di benak gw, tuh user malu setengah mati, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, pertama dia akan pasrah karena tindakan nya ketahuan dengan menanggung rasamalu, dan yang kedua dia akan memaki-maki gw menyalahkan gw yang sengaja mempermalukannya, dan tidak menghormati privasi dia. Dan yang pasti kemungkinan terbesar dari kedua pemikiran itu, user tersebut tidak akan pernah kembali ke tempat gw kerja. Membayangkan itu gw hanya tersenyum. Tidak sedikitpun keinginan gw untuk melakukan hal tersebut. Keberanian yang gw miliki tidak terlalu besar.
Pengintaian gw, gw hentikan karena kesibukan mulai menemai dw untuk melayani user yang keluar masuk dan yang ngeprint scan juga layanan lain yang harus gw berikan kepada mereka. Cukup lama gw melupakan apa yang tengah terjadi dan dilakukan oleh user komputer no 3. kesibukan gw cukup menyita fikiran gw untuk tidak mengintai lagi. Entah sudah sampai mana user tersebut malkukan aksinya, gw tidak tahu, hanya yang pasti sampai gw selesai melayani user, dan kesibukan menurun, user tersebut masih berada ditempatnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, perjalanan jaga gw sudah mendekati akhir. Rasa penasaran gw masih besar, dan dengan cepat gw lakukan kembali pengintaian ke user tadi. Setelah gw buka tampilan pengintaian dan gw perhatikan kembali, tidak ada yang berubah juga baik dari chatingan maupun dari kamera yang ditunjukkan kedua belah pihak, bedanya mereka sudah cukup mengenal satu sama lain tampaknya yang gw tangkap dari pembicaraan mereka, dan membandingkan dengan pembicaraan yang gw perhatikan pertama tadi. Kelucuan mulai masuk ke fikiran gw, dan seketika senyum lebar hampir tertawa gw tunjukkan pada saat mata gw terpaku pada id yang digunakan oleh user tersebut, dia menggunakan id dewa cinta, id nya she biasa aja tidak mengundang kelucuan, hanya imajinasi gw menerawang jauh pada saat gw membaca id tersebut. Seorang dewa cinta melakukan hal yang tidak senonoh oh tidaaak. Semakin jauh imajinasi gw, semakin sulit jg gw menutupi keinginan untuk tertawa. Untungnya gw masih bisa menahan tertawa, kalau tidak bisa tertawa lepas, dan bisa dianggap aneh sama user-user yang lagi maen.
Sesaat setelah gw hentikan pengintaian, tanda merah mewarnai akun billing komputer no. 3 menandakan komputer tersebut sudah selesai digunakan. Oow serentak saja gw perhatikan user tersebut yang pada saat gw perhatikan dia tengah membereskan semuanya. Sontak saja senyum tergambar dari bibir gw, lagi-lagi mebayangkan betapa repotnya dia membereskan semua secara cermat supaya tidak terlihat mencurigakan. Dengan memasang muka khawatir dia tengok kanan dan tengok kiri seolah telah melakukan dosa. Saking seriusnya gw membayangkan hal itu, gw tidak menyadari ternyata user tersebut sudah berada dihadapan gw.
“berapa mas?”
“ oo..nomor berapa mas?” dengan terbata-bata karena kaget gw tanya balik user tersebut seolah gw tidak tahu dia maen di komputer no berapa
“no 3 mas”
setelah gw sebutkan nominal yang harus dibayarkabn dia menyodorkan sejumlah uang sebagai pembayaran. Alangkah kagetnya pada saat gw tatap muka nya. Oh my god…..dia keringetan, kontan saja gw ingin tertawa lepas namun terpaksa gw tahan. Keringatnya cukup banyak menyelimuti muka nya, seperti sudah lari maraton berpuluh kilometer. Tidak ada kata yang bisa gw keluarkan pada saat itu hanya terus berusaha menahan ketawa yang sepertinya makin memberontak keluar. Setelah uang kembalian gw berikan ke dia dan diapun bergegas keluar. Tanpa berfikir panjang gw langsung tertawa lepas, tidak lagi perdulikan pandangan user-user yang lagi maen. Dan anggapan mereka kenapa gw tertawa begitu hebatnya.



******

Read More ..