Friday, December 25, 2009

“RANGGA”


Malam ini Agus kembali menerima tamu yang kurang diharapkan kedatangannya pada maksud tertentu, dialah Nikki, bagi Agus kehadirannya tidak bermasalahnya hanya tujuan dia dating ke kamar kosnya yang membuat Agus kurang bersemangat untuk menjamu Nikki dengan baik. Seperti malam-malam sebelumnya Nikki mendatangi kamar kos Agus yang jaraknya hanya sejengkal dari kamar kos Nikki sendiri bermaksud untuk berkeluh kesah tentang hubungannya dengan ceweknya Sari. Agus yang setengah sadar mendengarkan cerita demi cerita Nikki berusaha menunjukkan simpatinya dengan memperhatikan apa yang disampaikan oleh Nikki, meskipun demikian hanya sedikit cerita yang Agus tangkap dari sekian banyak cerita yang Nikki sampaikan.

Nikki : Jadi gw mesti gimana Gus?

Agus : yaaa…..gimana-gimana

Nikki : gw serius Gus, apa yang harus gw lakukan sama Sari

Agus : mmmm…gimana ya…

Agus : lu hubungin Sari duluan gih, jangan Lu gedein egois lu, masalah kagak bakalan beres

Nikki : enak aja, Sari yang salah kok, kenapa gw harus telepon dia duluan

Agus : masalah lu mau cepet selesai kagak? Itu sih terserah lu

Nikki : mau Gus, gw pusing nih sama masalah ini

Agus : ya udah jalan satu-satunya lu hubungin Sari lu selesaikan berdua, ngobrol berdua

Nikki : kagak ada jalan lain nih Gus? Males gw hubungin Sari duluan

Agus : kagak ada! Terserah lu mau beres ato kagak, gentle lah Ki

Nikki : ya udah deh kalo gitu, gw hubungin Sari besok. Thanks ya Gus

Agus : sama-sama. Udah nih? Gw ngantuk

Nikki : iya udah, sekali lagi thanks ya Gus

Nikki kembali kekamar kos nya yang letaknya bersebelahan dengan kamar Agus.

Siang ini matahari menampakkan kegagahannya menyinari Bumi, nyaris tak ada celah untuk awan bertegur sapa dengan nya. Sinarnya terasa menusuk ke kulit. Memeras keringat Agus yang baru kembali dari kampus. Kemeja kotak-kotak biru kesayangannya tampak basah, semakin jauh Agus melangkah semakin banyak keringat bercucuran membasahi kemejanya. Sesampainya di kosan, Agus langsung menuju kamar kosnya yang terletak di lantai 2. tanpa memperdulikan lingkungan sekitar dia langsung bergegas menuju lantai 2. setelah menyimpan tas dan melepaskan sepatunya serta menanggalkan kemeja nya, Agus langsung keluar menggantung kemeja kotak-kotaknya untuk dijemur. Setelah menjemur perhatiannya tersita pada seseorang dari arah tangga, yang tampak kerepotan dengan barang-barang yang dia bawa. Tidak banyak yang Agus lakukan selain terpana melihat orang itu. Pandangan seriusnya berubah menjadi tawa yang ditahan karena melihat orang yang berada dihadapannya tersungkur, spontan barang-barang yang dia bawapun berjatuhan. Agus ingin sekali tertawa lepas, namun dia tidak tega tertawa melihat orang dihadapannya menderita. Seketika itu juga Agus membantunya.

Agus : udah ngerasa jagoan lu bawa barang sebanyak ini sendirian?

Nikki : ooo..nggak mas, kebetulan aja tidak ada yang bias Bantu

Agus : nama gw Agus, lu baru pindahan kesini?

Nikki : iya mas Agus, nama saya Nikki

Nikki : Makasih yam as atas bantuannya

Agus : Gak usah manggil mas lah, panggil saja Agus, emang angkatan berapa sih lu?

Nikki : Saya baru masuk Gus, jadi belum tau angkatan berapa

Agus : yaa elah sam dong kalo gitu, gw juga baru masuk

Agus : Lu ambil jurusan apa Ki

Nikki : saya ambil jurusan computer Gus

Agus : sama juga Ki, program studi apa?

Nikki : Manajemen informatika, kalo kamu Gus?

Agus : oo gw beda, gw ambil program studi design grafis

Agus : kamar lu no berapa Ki

Nikki : No 21

Agus : serius lu, gw no 20 Ki

Nikki : wah kita tetanggaan dong Gus

Agus : yoi

Berdua mereka membawa barang-barang Nikki, dan membereskan bersama-sama. Setelah hamper beres, Agus meninggalkan Nikki untuk lebih leluasa membereskan kamar barunya.

Selang sehari setelah Nikki curhat dengan Agus, dan memanfaatkan nasehat Agus, hubungan Nikki dengan Sari nampaknya makin membaik, mereka selalu terlihat berdua lagi, dengan situasi yang lebih hangat ketimbang pada saat mereka tengah dalam masalah. Seperti siang ini, Nikki tengah duduk bersebelahan dengan Sari diruang kuliah, mereka terlihat terhanyut dalam pembicaraan, dan sesekali kehangatan mereka tampak dengan bersenda gurau bersama, tertawa bersama, dan tangan Nikkipun tersemat di tangan Sari. Meskipun Nikki dan Sari berbeda program studi, namun keduanya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke ruang kuliah masing-masing, sekedar untuk mengobrol dan memberikan motivasi dalam kuliah. Agus yang baru saja datang, terkejut melihat kebersamaan mereka, disisi lain dia cukup lega karena sepertinya tidak akan ada lagi yang mengganggu telinga nya mendengarkan curahan hati.

Agus : kagak salah nih ada penyusup masuk ruangan kuliah gw

Sari : Hi Gus…

Agus : Hi juga Sar, Betah amat lu disini Ki, dari jam berapa lu disini

Nikki : Betahlah Gus, Sari nahan terus aku disini

Agus : Gaya lu udah kayak tahanan polda

Sari : Kenapa Gus, lu sirik ya, ajak juga dong Manda kesini

Agus : Pengennya, tapi dia ada kuliah, tadi gw anter dia ke ruangan kuliah dia

Nikki : kasian banget sih kamu Gus

Agus : Enak aja, udah dapet pemansan kok gw tadi dari Manda

Agus : lu kagak ada kuliah Ki?

Nikki : tadi pagi udah, cumin satu mata kuliah hari ini

Nikki dan Sari kembali melanjutkan pembicaraan mereka,. Sedang Agus meninggalkan mereka berdua menuju beberapa rekan kuliahnya dibelakang dan berdikusi bersama tentang tugas kuliahnya. sudah 20 menit berlalu, Nikki tidak juga beranjak keluar, dia masih tetap bertahan di posisi duduknya disebelah Sari, pun tangan nya masih menempel ditangan Sari. Dosen yang dinantipun tidak kunjung datang juga, mengantisipasi hal itu leader kelas mengumumkan bahwa Dosen tidak mengajar dan kuliah siang ini ditiadakan. Sontak beberapa mahasiswa bersorak bahagia, dan beberapa diantara mereka pun seketika langsung keluar ruang kuliah. Nikki dan Sari mengajak Agus untuk makan di kantin. Tanpa berfikir panjang Agus langsung mengiyakan ajakan Nikki dan Sari, kemudian mereka langsung beranjak menuju kantin kampus yang jaraknya cukup jauh dari ruang dimana mereka berada sebelumnya.

Suasana kantin tidak pernah sepi oleh para mahasiswa, baik pagi, siang, maupun sore, kecuali mungkin malam, dimana beberapa pedagang sudah tutup, dan kegiatan perkuliahanpun tidak banyak, sebanyak pagi sampai sore. Selain sebagai tempat nongkrong para mahasiswa, kantin juga sering dipergunakan untuk berpacaran, mengerjakan tugas, atau hanya sekedar menghilangkan rasa lapar para mahasiswa. Beruntung bagi Nikki, Sari dan Agus, karena mereka mendapatkan kursi di kantin, telat beberapa menit saja mereka bisa tidak mendapatkan kursi. Saking ramainya beberapa mahasiswa yang baru datang tidak kebagian kursi, beberapa diantaranya ada yang rela menunggu, sedang beberapa yang lain lebih memilih untuk meninggalkan kantin dan mencari tempat maka yang lain. Nikki langsung memesan beberapa makanan untuknya, Sari dan Agus. Tidak lama kemudian Nikki kembali menuju tempat duduk Sari dan Agus. Makanan yang sudah dipesan biasanya diantar langsung oleh pedagangnya ke tempat duduk pemesan.

Agus : Gimana sih awalnya lu berdua bisa jadian, gw baru tahu setelah kalian udah jadian 2 bulan, padahal lu temen sekelas gw Sar, dan lu temen sebelah kamar gw Ki

Sari : (tertawa) suka pengen ketawa gw kalo inget pertama kali kenal Nikki

Agus : lah emangnya kenapa?

Sari : kita sama-sama kesasar dulu ketika daftar ulang

Agus : kok bisa? terus?

Nikki : iya Gus, waktu itu aku kesasar di kampus, terus Tanya ke Sari taunya dia kesasar juga, akhirnya kita cari kantor administrasi bareng-bareng

Sari : dari situlah awalnya kita kenal Gus, makanya kalo duiinget-inget gw suka pengen ketawa

Agus : wkwkwkwkw (tertawa) udah jodoh kalian berdua, sama-sama bego wkwkwkwk

Sari : sialan lu

Agus : terus gimana ceritanya kalian kemudian jadian?

Nikki : karena sering ketemu Gus, apalagi waktu ospek dulu kita sering ngerjain tugas ospek bareng

Sari : gitulah Gus, tidak lama setelah ospek Nikki nembak gw, gw terima lalu jadian deh kita

Agus : terus mau aja gitu Sar, sama nih bocah?

Sari : ngejek lu Gus…iya lah udah kepalang jatuh hati gw sama dia he he he

Disela-sela obrolan mereka, makanan yang tadi dipesan sudah datang. Saking laparnya Agus langsung menyantap makanan yang baru saja datang. Nikki dan Sari tetap menunjukkan kemesraan mereka. Mereka bertiga cukup lama berada dikantin, selain karena menghabiskan rasa lapar, berada dikantin mereka gunakan untuk bersenda gurau, dan mengobrol, sambil menunggu waktu kuliah dari Manda ceweknya Agus. 5 menit sebelum kuliah Manda selesai, Agus pamitan kepada Nikki dan Sari, untuk pergi duluan menuju tempat kuliah Manda. Tidak berapa lama, Nikki dan Sari mengikuti jejak Agus beranjak dari kantin dan menuju ke kos masing-masing.

Sesampainya di depan ruang kuliah Manda, Agus beristirahat sejenak dibangku panjang di luar ruang kuliah. Letak kantin dan ruang kuliah Manda cukup jauh, sehingga menyita tenaga Agus untuk menjangkau ruang kuliah tersebut. Walhasil sesampainya di tujuan, Agus terengah-engah karena energinya cukup terkuras selama perjalanan. Sekitar kurang lebih 10 menit Agus menunggu Manda, lebih 5 menit dari perkiraan, namun tidak dirasakan lama oleh Agus, karena waktu 10 menit tidak terasa habis oleh usahanya untuk mengembalikan tenaga yang sempat terkuras.

Manda : halo sayang…sudah lama?

Agus : nggak juga kok

Manda : Maaf ya sayang, tadi dosen nya ngasih tugas dulu

Agus : gpp kok yang, kebetulan aku juga nggak lama nunggu nya

Manda : kamu habis dari mana sih, kok keliatannya capek sekali

Agus : habis dari kantin bareng Nikki sama Sari

Manda : loh emang kamu nggak ada kuliah?

Agus : nggak ada yang, dosennya nggak masuk

Manda : Ooo..berarti kamu sudah makan dong say?

Agus : udah tadi bareng Nikki dan Sari, kamu mau makan dulu? Aku anter ke kantin ya

Manda : Laper sih tapi aku pengen makan di tempat makan deket kos kamu aja say, sekalian mau ngerjain tugas, bantuin aku ya say

Agus : beres yang, aku pasti bantu

Agus dan Manda langsung melangkah menuju kos Agus yang letaknya tidak terlalu jauh dengan kampus, namun Agus selalu mengendarai motor setiap kali ke kampus. Agus menjemput Manda yang menunggunya di depan tempat parkir motor, kemudian Agus tancap gas menuju kosan.

Ditempat kos Agus, tersedia halaman yang cukup luas dihiasi beberapa koleksi tanaman, yang sepertinya merupakan koleksi dari ibu kos, suasananya bersih dan cukup tertata rapi, dari mulai pepohonan beberapa spesies buah-buahan, sampai tanaman hias mewarnai pekarangan kosan Agus. Didalamnya juga terdapat 4 buah bale lengkap dengan pelindung seperti paying besar yang terbuat dari helaian daun kelapa yang ditata rapi, sehingga, melindungi bale dari sengatan sinar matahari. Salah satu bale menjadi tempat favorit Agus dan Manda, bahkan Manda sampai rela mengerjakan beberapa tugasnya di bale tersebut, bukan dirumah nya, padahal rumah Manda cukup jauh jaraknya dengan kosan Agus. Bale itu menjadi favorit karena, dari bale itulah Agus dan Manda pertama kali bertemu, waktu itu Manda dan beberapa teman nya sedang mengerjakan tugas di bale tersebut. Salah satu teman Manda kos ditempat yang sama dengan Agus, itu sebabnya mengapa hari itu Manda mengerjakan tugas di tempat kos Agus. Dari situ Manda dikenalkan oleh temannya dengan Agus. Selang beberapa hari setelah itu, Manda dan teman-temannya mengerjakan satu project tugas yang dibantu oleh Agus, karena kehandalan Agus dalam project Manda waktu itu, akhirnya Agus dilibatkan dalam project itu, di pertengahan waktu Agus mengajak Manda untuk membuat komitmen berpacaran, dan gayung bersambut, Manda pun menerima ajakan Agus.

Kebersamaan Manda dan Aguspun sering dihabiskan di bale tersebut sampai kini. Dari mengerjaka tugas pribadi dan kelompok, sampai ke sekedar menghabiskan waktu berdua. Seringnya Agus mengajak Manda ke tempat kosnya sampai hamper seluruh penghuni kos mengenal Manda, pun bagi Nikki

…………..

Waktu tidak terasa berjalan begitu cepat, juga bagi Agus, Manda, Nikki, dan Sari, mereka merasa baru kemarin saling mengenal, namun kini mereka sudah saling mengenal cukup jauh. Sesekali mereka jalan bersama kencan bersama mengisi waktu luang mereka dari kesibukan kuliah. Hanya saja berhubung mereka berbeda jurusan di kampus, terkecuali bagi Agus dan Sari, waktu bersama yang mereka habiskan berempat jarang terjadi, hanya sesekali saja pada saat mereka tidak ada jadwal kuliah atau hanya satu jadwal kuliah di hari itu. Sedang saat di penghujung minggu, sulit juga bagi mereka untuk berkumpul, Sari memiliki kegiatan sendiri di aktivitas ekstrakulikulernya, Manda lebih banyak waktunya dihabiskan bersama keluarga, yang sering mengadakan acara keluarga di penghujung minggu. Sedang bagi Agus dan Nikki, jika mereka tidak pulang kampung, mereka hanya menghabiskannya di tempat kos.

Sedikitnya kapasitas waktu kebersamaan yang mereka miliki, sehingga kebersamaan mereka di kampus dimanfaatkan dengan baik oleh mereka. Tempat favorit mereka kumpul dikampus selain di taman kampus, yakni di kantin. Taman menjadi pilihan kedua bagi mereka jika secara kebetulan kantin sedang penuh. Namun demikian mereka tidak memiliki waktu khusus, atau menentukan waktu khusus untuk bersama, bagi mereka di mana ada waktu luang dan kosong, mereka habiskan bersama. Tidak seperti Nikki yang sering berkeluh kesah tentang hubungannya dengan Sari kepada Agus, Sari tidak pernah berkeluh kesah tentang hubungannya dengan Nikki kepada Manda, pun sebaliknya. Setiap kali mereka bersama, atau tengah berdua mereka lebihy banyak mengisi obrolan dengan obrolan tentang kewanitaan, meskipun Sari memiliki jiwa petualang yang cukup tinggi, dan cukup tangguh untuk ukuran wanita, namun dia tidak pernah mengacuhkan urusan kewanitaan, untuk yang satu ini dia mempercayakannya kepada Manda, yang menurut Sari, Manda paling mengerti urusan wanita, dan kondisi Sari, Manda yang perawakannya feminin dan selalu memperhatikan penampilannya, sangat bijak dalam memberikan masukan dan nasehatnya untuk Sari dalam menjaga penampailan kewanitaannya di tengah aktivitas-aktivitasnya.

……………..

Hubungan Nikki dan Sari sering diwarnai pasang surut, hal ini terbukti dengan cukup intens nya Nikki berkeluh kesah dengan Agus. Berbeda dengan Nikki dan Sari, hubungan Agus dan Manda hanya diwarnai dengan pertengkaran-pertengkaran kecil, dan mereka cukup menyelesaikannya berdua tanpa melibatkan orang lain. Sari yang memiliki watak keras, tidak mau kalah dengan Nikki yang memiliki egoism yang cukup tinggi, hasilnya setiap masalah yang mereka hadapi akan terselesaikan cukup lama, dengan bantuan pihak lain.

Hari ini Nikki dan Sari menemui masalah dalam hubungan mereka, terjadi pertengkaran yang cukup hebat diantara mereka, keduanya saling mempertahankan argumen masing-masing. Untungnya pertengkaran terjadi di kamar kos Nikki, siang itu sebagian penghuni kos sedang tidak ditempat, termasuk Agus yang ada jadwal kuliah siang itu, sehingga pertengkaran mereka tidak mengganggu penghuni kos yang lain. Pertengkaran di picu karena Nikki yang mengeluh Sari terlalu banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan sendiri ketimbang menghabiskan waktu bersama Nikki, ditambah telepon Nikki tidak pernah diangkat, sms lama dibalas, bahkan tidak dibalas. Sedang Sari tetap menganggap itu bukan kesalahan sepenuhnya dari dia, dia berargumen bahwa dia memiliki waktu pribadi yang tidak dapat diganggu oleh siapapun termasuk pacarnya sendiri, sedangkan mengenai hubungan telepon dan sms, karena saat itu dia menyebutkan tengah sibuk dan tidak memiliki pulsa. Pertengkaran itu diakhiri dengan perginya Sari dari kamar kos Nikki, tanpa mengindahkan panggilan dari Nikki. Sari meninggalkan Nikki dengan masalah yang belum menemui penyelesaian. Nikki yang ditinggalkan Sari hanya duduk terdiam setelah beberap kali memanggil Sari untuk tidak pergi.

Malam sudah beranjak, tampak Agus memasuki halaman kos menuju kamarnya, melewati kamar Nikki, Agus hanya mengamati sejenak, tidak lama dia langsung menuju kamarnya. Kamar Nikki tampak tertutup rapat, gorden yang biasanya terbuka kini tertutup rapat, hanya saja lampu kamarnya menyala, Agus mengira Nikki tengah berada diluar dan tidak ada dikamarnya, maka dari itu Agus mengurungkan niat dia untuk mengetuk pintu kamar Nikki. Setelah meletakkan tas dan membuka sepatunya, Agus rebahan sejenak ditemani bunyi radio dari stasiun radio favoritnya. Selang setengah jam Agus rebahan, Nikki mengetuk pintu kamar Agus, Agus yang tengah terlena dengan waktu istirahatnya, terkejut dengan ketukan pintu dari Nikki, seketika Agus bangkit, namun setelah mengetahui yang mengetuk pintu itu Nikki, Agus langsung rebahan lagi. Nikki yangt tampak lemas langsung mengikuti Agus rebahan juga di sebelahnya. Tanpa diundang untuk bercerita, Nikki, langsung menceritakan semua kejadian siang tadi, dan Agus berusaha mendegharkannya dengan seksama, meskipun dengan sedikit terpaksa. Sesekali Agus memberikan masukkan buat Nikki supaya dia tidak egois, nasihat yang selalu disampaikan Agus setiap Nikki menyampaikan keluhannya. Namun entah karena nasihatnya kurang ampuh, atau tidak dihiraukan oleh Nikki, masalah serupa terus terulang, sehingga nasihat serupa pun terus meluncur ke telinga Nikki.

Agus yang sudah cukup lelah mendengarkan cerita dari Nikki, lama kelamaan tertidur oleh cerita dari Nikki, Nikki yang baru menyadari setelah lama dia bercerita segera bangkit dari rebahannya dan beranjak meninggalkan Agus yang tengah tertidur. Nikki merasa sedikit kesal, namun dia mengerti kondisi Agus yang tampak kelelahan setelah aktifitas hari itu, Nikki meninggalkan Agus yang sudah terlelap dalam tidurnya, dan Nikki kembali ke kamarnya dengan segudang masalah yang masih menumpuk di fikirannya, cukup lama Nikki bisa tidur pulas, namun dengan bantuan susu hangat yang dia buat sendiri, kemudian Nikki tidur dengan cukup pulas.

……………

3 minggu lebih Nikki dan Sari jarang sekali tampak bersama, meski sesekali mereka bertemu, namun pertemuan mereka selalu diwarnai pertengkaran. Jenuh dengan kondisi tersebut Nikki dan Sari lebih memilih untuk masing-masing dulu sambil menenangkan diri dengan aktifitas masing-masing. Sesekali Nikki bergabung bersama Agus dan Manda, meski Nikki tetap merasa kosong karena dirinya masih diliputi masalah, ditambah tidak ada Sari disampingnya. Manda yang bersimpati dengan kondisi Nikki, berusaha untuk tidak menunjukkan kemesraan dengan Agus dihadapan Nikki. Nikki cukup sering menemui Agus untuk berkeluh kesah mengani masalahnya, baik itu di kosan, maupun di kampus. Namun Sari yang kadangh-kadang menemui Manda di kampus jarang menceritakan kondisi hubungannya kepada Manda, jika tidak dipancing oleh Manda, Sari tidak akan cerita mengenai kondisi hubungannya dengan Nikki. Usaha Manda dan Agus untuk mendamaikan hubungan Nikki dan Sari, membutuhkan waktu yang cukup lama kelihatannya. Karena setelah kurang lebih 3 minggu mereka dilibatkan dalam masalah Nikki dan Sari, tidak juga mendamaikan keduanya.

Agus malam ini tengah disibukkan dengan tugasnya, Nikki mengerti akan kondisi Agus, dan dia setia menunggu Agus menyelesaikan tugasnya, untuk bisa berkeluh kesah kembali. Disela-sela penantian Nikki, Nikki keluar sejenak membelikan beberapa makanan ringan untuk mereka santap bersama. Cukup lama Nikki menunggu Agus menyelesaikan tugasnya, sambil menunggu Nikki mengisinya dengan baca-baca buku sambil rebahan. Setelah mengahabiskan setengah halaman buku lebih, Agus selesai juga mengerjakan tugasnya, segera setelah itu dia mempersilahkan Nikki untuk menyampaikan maksudnya yakni menceritakan keluh kesahnya. Sambil menikmati makanan ringan yang dibawakan Nikki, Agus mendengarkan semua cerita Nikki baik-baik, dia menyampaikan nasihat jika diperlukan. Kali ini cerita Nikki cukup panjang dari biasanya, semua dicurahkan Nikki, apa yang tengah terjadi dihubungannya dengan Sari. Meskipun terasa membosankan untuk Agus, Agus tetap setia mendengarkan semua cerita Nikki dengan seksama. Akhir cerita Nikki kali ini membawa waktu menuju pukul 1 pagi, Agus yang terlihat sangat mengantuk meminta ijin kepada Nikki untuk tidur duluan. Nikki tidak kecewa akan hal itu, malahan dia berterima kasih atas kesediaan Agus mendengarkan semua cerita Nikki.

2 jam sudah lewat Nikki masih terduduk di kamar Agus, dan tidak menunjukkan keinginannya untuk tidur. Tampaknya masih ada ganjalan di fikirannya yang menahan dia untuk tidak tertidur. Agus tampak sudah tertidur dengan pulas. Suasana pagi itu sunyi senyap, seluruh penghuni kostsan tampaknya sudah menuju peraduannya masing-masing. Nikki sesekali keluar kamar memandang sekitar dan langit untuk mengusir kegelisahannya. Nikki tidak memiliki keinginan untuk menuju kamarnya pagi itu, kamarnya tertutup rapat, dia merasa nyaman berada di kamar Agus pagi itu. Sekembalinya ke kamar Agus, Nikki memandangi Agus yang tengah tertidur pulas, dia berharap bisa tertidur pulas seperti Agus pagi itu, namun kantuk tidak kunjung jua menjemputnya pagi itu. Agus yang tertidur pulas pagi itu merasa ada yang mengganggunya, setengah sadar dia terbangun dari tidurnya, Agus sangat terkejut ketika dia membuka matanya, alam sadarnya seketika menyadarkannya, dan memompa emosinya sampai ke titik tertinggi dalam nadinya. Tanpa berfikir panjang, dengan sekuat tenaga dia mendorong Nikki dan menghajar Nikki dengan tenaga seadanya, namun cukup membuat mulut Nikki mengeluarkan darah. Nikki yang merasa bersalah tidak membalas perlakuan Agus, dia terus memohon, meminta maaf kepada Agus.

Nikki : Maaf Gus, aku minta maaf, aku tidak sadar melakukannya

Nikki : Maafkan aku Gus, maafkan Aku

Agus : Keluar lu dari kamar gw sekarang!!!!

Nikki : Gus maafkan aku, maafkan aku

Agus : Keluarrrr!!!!!

Agus yang naik pitam mengusir Nikki dari kamarnya, Nikki yang berdarah saat itu sekonyong-konyong langsung keluar dari kamar Agus dan melangkah menuju kamarnya. Agus tidak memperdulikan kondisi Nikki saat itu, dia mengusir Nikki keluar, sekeluarnya Nikki, pintu kamar Agus ditutupnya dengan keras dan langsung dikunci oleh Agus. Nikki melangkah menuju kamarnya dengan mulut berdarah dan tetesan air mata yang tidak terasa sudah membasahi pipinya.

………….

Tiga hari berselang setelah kejadian itu, amarah Agus tidak juga mereda, sepertinya itu kesalahan terbesar yang sudah dilakukan oleh Nikki yang tidak akan mungkin termaafkan. Dalam tiga hari itu Nikki tidak berhenti meminta maaf kepada Agus, baik secara lisan maupun tulisan, namun sedikitpun Agus tidak juga menghiraukan. Dikampuspun tidak tampak lagi kebersamaan diantara mereka. Agus dan Nikki berjalan masing-masing, Manda yang merasa aneh sempat menanyakan kepada Agus, namun Agus hanya menjawab, karena kesibukkan masing-masing saja yang membuat mereka tidak tampak jalan bareng lagi, tanpa menceritakan masalah sebenarnya kepada Manda. Mandapun memandangnya sebagai suatu kewajaran, karena memang saat itu tugas kampus sedang banyak-banyaknya.

Sepulangnya dari kampus Agus mendapati Nikki tengah berdiri didepan kamarnya, Agus yang masih tampak kesal memaksakan kakinya melangkah menuju kamarnya. Sesampainya didepan kamar Nikki menyapa dan menyampaikan permohonan maafnya, namun Agus tetap tidak menghiraukannya sedikitpun, tidak satu patah katapun terlontar dari mulut Agus, Agus makin menatap jijik kepada Nikki. Nikki yang masih berada didepan kamar Agus terus berusaha meminta maaf kepada Agus. Agus yang makin kesal karena terhalangi Nikki mendorong Nikki dan langsung membuka kunci pintu dan mengunci kembali pintu kamarnya. Nikki yang hampir terjatuh saat itu hanya dapat meratapi kondisinya.

Malam harinya Nikki masih tetap berusaha meminta maaf kepada Agus, dia mengetuk pintu kamar Agus, dan menyampaikan permohonan maafnya. Agus yang masih marah tidak juga membuka pintu kamarnya, bahkan sepatah katapun tidak juga terlontar darinya. Cukup lama Nikki berada di depan kamar Agus dan menyampaikan permohonan maafnya, namun selama itu pula Agus tidak membuka pintu dan tidak melontarkan satu katapun. Nikki Akhirnya menyerah juga, dan dia kembali ke kamarnya dengan kesalahan yang belum termaafkan.

………………………

Seminggu sudah Nikki dan Agus berada di permasalahan yang tidak terselesaikan dan menyisakan kesalahan Nikki yang belum termaafkan oleh Agus. Sudah seminggu lebih juga Nikki dan Agus tidak saling tegur sapa, kumpul bersama, bercanda bersama, tidak terdengar juga keluh kesah Nikki yang ditumpahkan ke Agus. Manda yang merasa aneh dengan kondisi itu sering kali menanyakan nya kepada Agus, namun Agus tidak pernah memberikan kejelasan alasan kenapa kondisi tersebut bisa terjadi, walhasil Manda pun makin penasaran dengan apa yang terjadi diantara kekasih dan sahabatnya. Seminggu lebih pula Nikki memendam kesabarannya pada Agus, namun kesabarannya tidak dapat terbendung lagi, baginya memendam masalah lebih dari sehari merupakan petaka besar bagi langkah hidupnya, karena hal itu akan selalu menghambatkan keputusan-keputusan hidupnya selanjutnya.

Malam itu Nikki setia menunggu Agus didepan kamarnya, dia ingin masalahnya terselesaikan malam itu juga, melihat Nikki di depan kamarnya Agus yang baru datang langsung memasang muka masam dan sedikitpun tidak menoleh kearah Nikki, pandangan nya dia arahkan kebawah, bahkan berpura-pura mengambil kunci didalam tasnya. Sesampainya di depan pintu kamarnya, seperti biasa Agus menyingkirkan Nikki, namun Nikki bersikeras kembali ke posisinya, hal itu menyulutkan emosi Agus, dan dengan nada emosi yang sedikit ditahan Agus mengusir Nikki dari depan pintu kamarnya. Nikki tidak juga bergeming, dia tetap mematung di depan pintu kamar Agus. Emosi Agus makin memuncak, sekuat tenaga Agus menyingkirkan Nikki dari depan pintu kamarnya, Nikki sempat tersungkur, namun dia langsung bangkit setelah melihat pintu kamar Agus sudah terbuka dan Agus masuk kedalam. Nikki berusaha menahan pintu kamar Agus yang segera di tutup oleh Agus, dengan sekuat tenaga Nikki berusaha membuka paksa pintu kamar Agus, Agus yang saat itu tengah kelelahan kalah kuat dari Nikki dan akhirnya pintu pun terbuka dan Nikki berhasil membukanya, masuk ke dalamnya.

Agus : gw minta lu keluar juga sekarang Ki

Nikki : maaf Gus, aku cumin minta waktu kamu sebentar, untuk menyelesaikan masalah kita

Agus : KELUAR!!!!!

Nikki : Gus, aku sudah lelah dengan kondisi ini, waktu dan pemikiran aku tersita banyak hanya dengan memikirkan masalah ini, saat ini juga aku ingin menyelesaikannya Gus

Agus : sekali lagi gw minta lu keluar, atau gw hajar lagi seperti malam itu Ki

Nikki : silahkan Gus, kalo kamu mau menghajar aku lagi silahkan, aku tetap pada pendirianku, menyelesaikan semuanya mala mini juga

Nikki : aku mohon sama kamu Gus maafin aku, aku khilaf, setelah kamu maafin aku, aku berjanji tidak akan mengganggu kamu lagi, dan aku akan menganggap kita tidak pernah saling mengenal sebelumnya

Agus : kelakuan lu tuh tidak akan termaafkan Ki, gw tidak akan bisa memaafkan apa yang sudah lu perbuat

Nikki : tolong lah Gus, maafin aku

Agus : itu tindakan yang paling gw benci, dan jijik gw ingetnya

Nikki : tolonglah Gus, aku kan tidak sampai keterlaluan Gus

Agus : apa? Tidak keterlaluan kata lu? Masalahnya lu cium gw Ki, lu bilang itu tidak keterlaluan, otak lu, lu simpen dimana. Jijik gw ngingetnya Ki, ini pertama kali dan yang terakhir buat gw mengalami kesialan ini.

Agus : gw juga punya temen yang menyimpang kayak lu Ki, tapi dia jujur sama gw, dan dia tidak melakukan hal paling gw benci itu

Nikki : aku khilaf Gus, maafin aku, aku mohon

Agus : kalo lu bilang dari awal kondisi lu, gw akan memaklumi Ki, dan akan menerima lu jadi teman gw selama lu tidak melakukan hal-hal aneh sama gw

Agus : tapi lu sudah melakukannya malam itu, seumur-umur gw tidak akan memaafkan kejadian itu.

Agus : percuma lu memohon-mohon keg w buat dimaafin, tidak akan poernah gw maafin Ki, bahkan gw udah terlanjur jijik sama lu Ki

Agus : sekarang yang terakhir kali gw minta sama lu, keluar dari kamar gw, sebelum bener-bener gw menyeret lu keluar dari kamar gw

Nikki : baiklah Gus, sekali lagi aku minta maaf, makasih selama ini kamu sudah mau jadi teman aku, mendengar keluh kesah aku

Nikki akhirnya keluar dari kamar Agus diiringi arahan lengan Agus yang mengarah kearah pintu mengisyaratkan keluar untuk Nikki. Sekembalinya dari kamar Agus, Nikki termenung sebentar memikirkan apa yang sudah dikatakan oleh Agus tadi, penyesalan kini meliputi benak Nikki, membuat kantuk enggan menghampiri Nikki. Walhasil malam itu Nikki tidak juga tertidur sampai matahari kembali menyinari tempat Nikki.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat tanpa punya kesempatan untuk diputar kembali. Masa-masa kuliah, ujian tengah semester, ujian akhir semester, sudah dilalui Agus, Nikki, Manda, dan Sari dengan cukup baik. Kini tiba diperjalanan akhir study mereka di kampus, kini mereka tengah disibukkan menyelesaikan skripsi, masing-masing mengambil tema yang berbeda-beda, sekalipun Agus dan Sari satu program study. Sebagai sepasang kekasih, Agus dan Manda saling mendukung satu sama lain dalam menyusun skripsi. Namun demikian, sesekali Sari meminta bantuan kepada mereka terlebih kepada Agus, yang cukup mengerti hal-hal yang terkait dengan skripsinya Sari. Lalu bagaimana dengan Nikki?

Tiga hari setelah malam dimana Nikki dan Agus terlibat percakapan mengenai permasalahan mereka, Nikki pindah kos, sebelumnya Nikki berusaha untuk pamitan kepada Agus, namun Agus yang tetap pada pendiriannya, tidak juga memberikan kesempatan itu sampai pada saat dimana Nikki memboyong semua barang-barangnya keluar dari kamar kos. Berbeda dengan pada saat masuk kos, dimana Agus membantu membawakan barang-barang Nikki, saat Nikki meninggalkan kamar Agus yang tengah berada di kamar tidak menunjukkan batang hidungnya, bahkan untuk menghantarkan kepergian Nikki pun tidak, Agus yang sudah kepalang benci kepada Nikki, tidak sudi mengucapkan salam perpisahan, atau bahkan menghantarkan kepergian Nikki, tibalah Nikki meninggalkan kamar dan tempat kos sendiri tidak ada kawan yang membantunya membawakan barang-barangnya, sekalipun itu Agus.

Agus tidak mengetahui kemana Nikki pindah kos, dan bahkan tidak ingin mencari tahu dan tidak mau tahu. Beberapa kali Mandapun menanyakan lagi kondisi itu sampai tentang kepindahan Nikki, namun Agus hanya memberikan alasan dikarenakan masalah keluarga dan Agus tidak bisa menceritakan hal itu dikarenakan bersifat pribadi, akhirnya Mandapun memakluminya, dan kemudian tidak lagi menanyakan hal itu, meskipun ada keanehan dimana tidak dilihatnya lagi Agus dan Nikki bertegur sapa. Diperparah dengan didapatinya Nikki bergaul dengan teman-teman yang terkenal dengan transgendernya di kampus oleh Manda. Pertanyaan nada heran sering terlontar dari mulut Manda setiap kali dia dan Agus melewat di antara Nikki dan teman-temannya yang baru. Namun Agus tidak pernah memberikan jawaban yang jelas, dia hanya melarang Manda untuk tidak mengganggu keasyikan mereka. Nikki yang masih mengaggap Agus dan Manda teman, pada saat mereka melintas Nikki melihat mereka, Nikki sering melambaikan tangan kepada mereka, hanya saja Agus yang masih benci tidak pernah membalas lambaian tangan Nikki, hanya Manda saja yang membalasnya.

………………

Lulus tepat waktu bagi Agus, Nikki, Manda, dan Sari merupakan salah satu cita-cita mereka saat pertama kali menempuh study di kampus. Dan kini cita-cita itu terwujud, mereka berempat dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya, dan mengikuti serangkaian ujian akhir dengan cukup baik, tidak hanya itu hasil yang mereka perolehpun sangat memuaskan, terlebih bagi Manda yang menjadi satu diantara 10 mahasiswa lulusan terbaik dari kampus mereka.

Saat wisuda tiba, mereka memboyong beberapa keluarga mereka, Agus yang sudah mengenal keluarga Manda, tidak sungkan lagi berbincang dengan orang tua dan anggota keluarga Manda yang ikut, mereka tampak saling bersenda gurau. Saat itu tidak dilewatkan oleh Agus untuk memperkenalkan orang tua dan keluarga Agus, kepada Manda dan keluarga nya. Ini pertama kali mereka dipertemukan, namun sambutan hangat dari keluarga Manda meluluhkan keluarga Agus, keduanya tampak bahagia, dan isyarat setuju dengan hubungan kedua anaknyapun terpancar dari tatapan mata mereka, rona wajah mereka dan perbincangan mereka ciptakan. Hal itu menambah kegembiraan Agus dan Manda, selain kelulusan yang sangat mereka banggakan.

Dari kejauhan tampak Sari melambaikan tangan kepada Agus dan Manda, mereka langsung membalas lambaian tangan Sari, setelah itu Manda dan Agus meminta ijin kepada keluarga mereka untuk menemui teman mereka. Ada pemandangan yang berbeda yang dilihat Agus dan Manda dari Sari, tidak tidak memboyong keluarganya, melainkan menggandeng seorang pria, Manda dan Agus cukup terheran, namun keheranan meraka terpecahkan setelah Sari mengenalkan sosok pria yang digandengnya tersebut. Pria dengan perawakan tegap tersebut diakui Sari sebagai calon suaminya, dan yang lebih mengejutkan ternyata mereka sudah tunangan dan dalam dua bulan kedepan akan segera menikah. Manda yang sangat dekat dengan Sari tidak bisa menutupi keterkejutannya, dia langsung memeluk Sari dan mengucapkan selamat, pun dengan Agus yang langsung mengucapkan selamat kepada Sari dan calon suaminya. Selanjutnya mereka mencari terlibat perbincangan, apalagi bagi Manda, baginya berita tersebut membuat list pertanyaan yang ingin diajukan kepada Sari bertambah banyak.

Di sela-sela pembicaraan, Manda menyinggung tentang Nikki, dan menanyakan kabarnya, Agus yang tidak tahu dan tidak ingin tahu hanya menggelengkan kepala, namun Sari yang mengetahui kabar tentang Nikki, menjawab keingintahuan Manda tentang Nikki, Sari menyebutkan Nikki tidak ikut wisuda karena kepindahan dia keluar negeri untuk melanjutkan study S2 nya, Sari menyebutkan seminggu yang lalu Nikki bertemu dengan dia dan pamitan dengannya. Mandasedikit kecewa dengan Nikki, karena tidak pamitan dengannya, dan kekecewaan Manda diluapkan kepada Sari, seketika Sari membalas dengan menyebutkan bahwa sebetulnya Nikki hendak pamitan kepada Manda, namun setiap kali kerumah Manda, Nikki tidak pernah mendapati Manda tengah berada di rumahnya, walhasil niat pamitan tidak tersampaikan hanya dititipkan kepada Sari. Kekecewaan Manda dengan cepat terredam, karena memang seminggu yang lalu dia jarang dirumah.

Acara wisuda berjalan lancer, kebahagiaan seluruh wisudawan wisudawati terpancar dengan natural, kebanggaan dari keluarganyapun terpancar seketika. Segudang rencana dan harapan seluruh asset bangsa ini tersimpan dan siap untuk direalisasikan segera setelah mereka dinyatakan lulus dari kampus, dan berhasil melewati masa pembelajaran di kampus dengan baik. Tawa, tangis bahagia, bangga mewarna prosesi wisuda saat itu. Manda tidak dapat membendung tangisnya, air matanya seketika mengalir, Agus terus menenangkan Manda, dia meyakinkan bahwa, ini bukan perpisahan melainkan awal dari perjalanan menapaki kesuksesan, dan dibalik kesuksessan terdapat sahabat-sahabat, teman-teman yang mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan begitu mereka tidak akan pernah menghilang atau meninggalkan bahkan berpisah dari kita sekalipun ajal menjemput mereka, mereka akan selalu menginspirasi kita kapanpun dimanapun. Kesedihan Manda cukup teredakan dengan pernyataan Agus tadi.

………………

Pernikahan Sari digelar di gedung serbaguna sebuah lembaga milik Pemerintah, hal ini dikarenakan mantan pacar yang kini menjadi suami dari Sari tercatat sebagai pegawai disitu. Dalam kemeriahan acara tersebut, Agus datang bersama Manda. Setelah lulus Agus diterima bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi terkenal di Indonesia, sedangkan Manda sebagai mahasiswi lulusan terbaik memperoleh beasiswa untuk melanjutkan study S2 di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, di sela-sela aktifitasnya kuliah lagi Manda menjadi pengasuh kolom konsultasi remaja di salah satu media remaja yang cukup terkenal, sedangkan Sari, karena kesibukkan mempersiapkan pernikahannya, dia belum mendapat pekerjaan, dan untuk melanjutkan study pun dia menundanya. Dalam keriaan mereka berkesempatan saling bercerita kondisi mereka satu sama lain. Sampai saat itu tidak ada kabar terbaru dari Nikki, pada saat itu pun Nikki tidak tampak hadir di pesta pernikahan Sari.

Mereka melanjutkan hidup mereka masing-masing, support dan dukungan terus mereka lakukan satu sama lain, untuk menunjang keberhasilan karir mereka masing-masing. Agus dan Manda akhirnya mengikat hubungan mereka dengan pernikahan selang setahun setelah Sari menikah. Sari mendirikan perusahaan periklanan, dengan dukungan sahabat-sahabatnya Agus dan Manda, perusahaan tersebut berjalan dengan baik. Nikki dan Manda saling menghubungi satu sama lain melalui email. Nikki akhirnya menceritakan masalah yang terjadi antara Agus dengan dia, Manda sempat marah kepada Agus yang tidak menceritakan kondisi sebenarnya, namun Agus meyakinkan Manda dengan menyebutkan bahwa dia sangat menghormati Nikki, untuk itu dia tidak mau menceritakan masalah kepribadian Nikki. Kabar terakhir Nikki menyebutkan dia menetap di Belanda dan tinggal bersama pasangannya. Komunikasi diantara mereka berempat tidak pernah terputus, kecuali Agus dan Nikki yang keduanya tidak pernah saling komunikasi lagi sampai sekarang, mereka bagai Rangga yang terlepas dari tanduk rusa karena kehadiran cikal bakal tanduk baru.

**************


No comments:

Post a Comment